Oleh IBRAHIM ABDULLAH
Rakyat palestin terus ditindas daripada satu rejim Perdana Menteri Israel kepada yang lain.
ISRAEL dinisbahkan sebagai bangsa Yahudi yang disebutkan dalam al-Quran, terkenal dalam sejarah sebagai bangsa yang kejam, ganas dan biadab. Mereka banyak membunuh utusan Allah termasuk para anbia-Nya.
Mereka juga telah disumpah Allah sebagai kera yang hina dina dalam kisah tersohor pelanggaran hari Sabat (Sabtu).
Sejak peristiwa tersebut, sehingga menjelang tahun 1948, dengan disokong oleh kuasa-kuasa besar dunia, mereka mulai merampas dan mengganyang bumi Palestin dari pendudukan bangsa Arab sehinggalah sekarang.
Hal ini telah dirakamkan al-Quran yang bermaksud: Orang Yahudi dan Nasarani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka. (al-Baqarah: 120).
Sikap Perdana Menteri Israel dalam isu Palestin
Berikut adalah pernyataan dari para Perdana Menteri Israel sejak dahulu hinggalah ke hari ini, kesinambungan sifat-sifat dan kriteria peribadi mereka.
*DAVID BEN GURION (1948- 1954 dan 1955 -1963).
– Kita harus mengusir orang-orang Arab dan mengambil tempat mereka. (Ben Gurion and the Palestine Arabs, Oxford University Press, 1985).
– Kita harus menggunakan keganasan, pembunuhan, intimidasi, penyitaan tanah, dan penebangan semua layanan sosial untuk membersihkan Ghoyim dari penduduk Arabnya. (Mei 1948, untuk Staf Umum. Dari Ben Gurion, A Biography, oleh Michael Ben Zohor, Declacorte, 1978, New York).
– Ada anti Semitisme, Nazi, Hitler, Auschwitz, tapi apakah itu kesalahan mereka? Mereka melihat tapi satu hal: Kami telah datang dan kita telah mencuri negara mereka. Mengapa mereka menerima itu? (Nahum Goldmann di Le Juif Paradox (The Paradox Yahudi), halaman 121-122).
– Desa Yahudi dibangun di tempat desa-desa Arab. Anda bahkan tidak tahu nama desa-desa Arab, dan saya tidak menyalahkan anda kerana buku-buku geografi tidak ada lagi. Tidak hanya buku-buku Arab yang tidak ada, desa-desa Arab juga tak ada lagi di sana. Nahlal muncul di tempat Mahlul, Kibbutz Gvat di tempat Jibta, Kibbutz Sarid di tempat Huneifis, dan Kefer Yehushua di tempat Tal al-Shuman. Tidak ada satu tempat yang dibangun di negeri ini yang tidak memiliki hubungan dengan pemiliknya, penduduk Arab. (The Jewish Paradox, oleh Nahum Goldmann, Weidenfeld dan Nicolson, 1978, halaman 99).
– Jangan mengabaikan kebenaran di antara kami sendiri, politik kami adalah penyerang dan mereka membela diri. Negara ini milik mereka, kerana mereka tinggal di situ, sementara kami ingin datang ke sini dan hidup nyaman, dan dalam pandangan mereka, kami ingin mengambil negara mereka. (halaman 91-92, Chomsky’s Fateful Triangle, yang dimuat dalam Simha Falapan’s Zionisme dan Palestina, halaman 141-2, mengutip sebuah pidato tahun 1938).
– Kalau saya tahu bahawa sangat mungkin untuk menyelamatkan anak-anak Jerman dengan mengangkut mereka ke Inggeris, dan setengahnya memindahkan mereka ke tanah Israel, saya akan memilih yang terakhir, bukan hanya kerana kebohongan tentang jumlah anak-anak ini, tetapi juga perhitungan sejarawan dari umat Israel. (halaman 855-56, dalam Ben Gurion Shabtai Teveth).
*GOLDA MEIR (1969-1974).
– Tidak ada yang namanya orang Palestin. Ini bukan kerana jika kami datang dan mengusir mereka dan mengambil negeri mereka. Mereka tidak ada. (Laporan The Times, 15 Jun, 1969).
– Bagaimana kita boleh mengembalikan wilayah-wilayah pendudukan? Tak ada seorang pun yang akan memulangkannya kepada mereka sendiri. (8 Mac, 1969).
– Setiap orang yang berbicara untuk membawa kembali para pengungsi Arab juga harus mengatakan bagaimana ia bertanggungjawab untuk itu, jika ia tertarik pada negara Israel. Lebih baik bawa segala sesuatunya dinyatakan secara jelas dan terang : Kami tidak akan membiarkan ini terjadi. (Dalam pidato di Knesset, dilaporkan dalam Ner, Oktober 1961).
– Negara ini ada sebagai pemenuhan janji yang dibuat oleh tuhan sendiri. Akan jadi kurang siuman jika bertanya kepada pemiliknya sendiri. (Le Monde, 15 Oktober, 1971).
*YITZHAK RABIN (1974-1977 dan 1992-1995).
– Kami berjalan keluar, Ben Gurion menyertai kami. Allon mengulangi pertanyaannya: “Apa yang harus dilakukan terhadap penduduk Palestin?” Ben Gurion melambaikan tangannya sebagai isyarat yang mengatakan: “Usir mereka!” (Dari memoir Rabin, New York Times, 23 Oktober, 1979).
– Israel dalam 10 atau 20 tahun ke depan akan memindahkan perkongsian Jalur Gaza dan Tebing Barat ke Jordan. Untuk mencapai ini kami harus mencapai kesepakatan dengan Raja Hussein, dan tidak dengan Yasser Arafat. (David Shipler di York Times, 1983/04).
*MENACHEM BEGIN (1977-1983).
– Orang Palestin adalah binatang buas yang berjalan di atas dua kaki. (Amnon Kepeliouk, Begin and the Beasts, New Statesman, 25 Jun, 1982).
– Pemisahan Palestin adalah tidak sah. Ini tidak akan pernah diakui. Jerusalem akan selama-lamanya menjadi ibu kota kami. Eretz Israel akan dikembalikan kepada orang-orang Israel. Semuanya. Selamanya. (Sehari setelah pemungutan suara PBB untuk memisahkan Palestin).
*YIZHAK SHAMIR (1983-1984 dan 1986-1992).
– Para pemimpin masa lalu kami meninggalkan pesan yang jelas untuk menjaga Eretz Israel dari Laut sampai ke Sungai Jordan untuk generasi yang akan datang, untuk imigrasi Yahudi, dan bagi orang-orang Yahudi, yang semuanya akan dikumpulkan dalam negara ini. (Dinyatakan pada upacara peringatan Tel Aviv untuk mantan pemimpin Likud, November, 1990, Jerussalem Domestic Radio Service).
– Penyelesaian tanah Israel adalah inti dari Zionisme. Tanpa penyelesaian, kami tidak akan memenuhi Zionisme Sederhana. (Maariv, 21 Februari 1997).
– (Orang Palestin) akan hancur seperti belalang, kepala mereka akan hancur menimpa batu dan dinding. (Dalam pidato untuk pemukim Yahudi, New York Times, 1 April, 1988).
*BENJAMIN NETANYAHU (1996-1999 dan 2009-sekarang).
– Israel harus mengeksploitasi penindasan daripada demonstrasi di China, ketika perhatian dunia terfokus pada negara itu, untuk melakukan pengusiran massa antara orang-orang Arab dari wilayah ini. (Berbicara dengan mahasiswa di Universiti Bar Ilan, dari jurnal Israel Hotam, 24 November, 1989).
*ARIEL SHARON (2001-2006).
– Ini adalah tugas para pemimpin Israel untuk menjelaskan kepada pendapat umum, dengan jelas dan berani, dengan sejumlah fakta yang melupakan waktu. Yang pertama adalah bahawa tidak ada Zionisme, penjajahan, atau Negara Yahudi tanpa pengusiran orang Arab dan perampasan tanah mereka. (Agence France Presse, 15 November, 1998).
– Semua orang harus bergerak, berlari dan mengambil sebanyak-banyaknya puncak-puncak bukit milik Palestin untuk memperbesar permukiman Yahudi, kerana segala sesuatu yang kita ambil sekarang akan tetap menjadi milik kita. Segala sesuatu yang tidak kita ambil, akan tetap menjadi milik mereka. (Agence France Presse, 15 November, 1998).
Tidak hairanlah kalau mereka dan para tenteranya bertindak agresif dan ganas merampas tanah milik Palestin, membunuh, memenjarakan rakyat Palestin di bumi Gaza dan lain-lainnya, atas alasan mereka mendirikan negara Israel di bumi Palestin.
Reference:
http://utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010&dt=0716&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_01.htm
Sunday, July 18, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment